11 Jam Terapung dengan Rakit Jerigen di Laut, 6 Dari 9 Penumpang KM Tiga Bersaudara Ditemukan

Posting Komentar


 11 Jam Terapung dengan Rakit Jerigen di Laut, 6 Dari 9 Penumpang KM Tiga Bersaudara Ditemukan


Kapal Motor (KM) Tiga Bersaudara tenggelam dalam perjalanan dari Pulau Tiga menuju perairan Desa Namlea Ilath, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.


Penumpang kapal akhirnya diselamatkan oleh warga yang melakukan pencarian setelah terapung dan hanyut selama 11 jam.


"Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari Nakhoda kapal, ternyata mereka tenggelam pada Jumat malam (14/1/2022) sekitar pukul 21.30 WIB karena dihantam ombak tinggi," kata Pangdam. Sandar Namlea, Bripka B Pinge Polda Maluku yang dihubungi dari Ambon. , Minggu.


Pemilik KM Tiga Bersaudara mengaku kapal tersebut tidak berangkat dari Pelabuhan Rakyat Hatukau-Ongkoliong Batumera, Ambon. Namun, kapal berangkat dari Pantai Galala dekat gedung PLTD milik PLN.


Kapal kayu berukuran 18 GT dengan membawa 100 sk semen dan sembako tersebut berangkat pada Jumat sekitar pukul 04.00 WIB.


Dalam perjalanan menuju Namlea Ilat, Pulau Buru, kapal berlindung di dekat perairan Pulau Tiga karena cuaca buruk.


KM Tiga Bersaudara melanjutkan perjalanan menuju Desa Namlea Ilath, Pulau Buru, sekitar pukul 14.00 WIT.


Namun, di tengah perjalanan sekitar pukul 21.30 WIB, kapal dihantam ombak besar dan tenggelam.


Saat kapal tenggelam, penumpang dan awak kapal menyelamatkan diri menggunakan rakit dari jerigen dan sampan.


“Dan mengamankan perbekalan makanan dan air, kemudian para korban terbawa arus lebih dekat ke Pulau Manipa hingga Sabtu 15 Januari 2022,” jelas Pinge yang mendapat informasi dari pemilik kapal.


Sekitar Sabtu (15/1/2022) pukul 10.00 WIB, dua orang korban berinisiatif memisahkan diri dari rombongan menggunakan rakit. Mereka berenang ke Pulau Manipa hingga ditemukan oleh orang-orang yang sedang mencari.


Pukul 11.00 WIB, seorang korban bernama Aripin Tomia juga berinisiatif untuk memisahkan diri dari rombongan yang terapung di atas jerigen.


“Dia menggunakan sampan untuk mendayung ke Pulau Buru dan kemudian berpisah dari rombongan,” katanya.


Sebanyak enam korban yang terapung di atas rakit dari jerigen masih terbawa arus hingga 25 mil dari bibir pantai. Mereka akhirnya ditemukan oleh penduduk desa Namlea Ilath yang sedang mencari dengan longboat.


Keenam penumpang tersebut kemudian dibawa ke Desa Namlea Ilath untuk menjalani perawatan.


Masih ada satu penumpang yang belum ditemukan


Sekitar pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian terhadap satu korban yang belum ditemukan. Pencarian dibantu oleh warga desa Namlea Ilath.


“Di mana daerah pencarian air antara Pulau Buru, Pulau Manipa dan Pulau Ambalau,” jelas Pinge.


Pencarian korban belum membuahkan hasil. Tim SAR memutuskan untuk kembali ke Namlea karena kendala cuaca. Pencarian akan dilanjutkan keesokan harinya.

Related Posts

Posting Komentar