Telkom Akan Berikan Ganti Rugi Kepada Pelanggan IndiHome

Posting Komentar


 Telkom Akan Berikan Ganti Rugi Kepada Pelanggan IndiHome


Pasca terganggunya jaringan internet fiber optik, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan memberikan ganti rugi kepada pelanggan IndiHome.


Sebagai informasi, gangguan internet IndiHome terjadi hampir merata di seluruh Indonesia. Masalah ini menyebabkan layanan internet di sejumlah titik di Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Natuna, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua terganggu.


Gangguan indihome disebabkan adanya masalah pada kabel bawah laut Jasuka (Jawa Sumatera Kalimantan), tepatnya di ruas Batam-Pontianak.


Rusaknya jaringan kabel bawah laut tidak hanya membuat kapasitas jaringan IndiHome turun, tetapi juga berdampak pada jaringan internet bagi operator Telkomsel.


Janji untuk memberi kompensasi

Telkom Indonesia menyatakan akan memberikan santunan kepada pelanggan IndiHome yang terkena gangguan akibat gangguan pada sistem komunikasi kabel bawah laut Jasuka.


Vice President Marketing Management Telkom E. Kurniawan mengatakan, pada prinsipnya Telkom akan memberikan kompensasi sesuai kontrak di awal berlangganan sesuai segmen pelanggan IndiHome.


“Bagi pelanggan IndiHome yang terkena dampak, tentunya kami akan memberikan ganti rugi sesuai dengan ketentuan kontrak berlangganan masing-masing pelanggan,” kata Kurniawan dalam keterangannya seperti dikutip, Jumat (24/9/2021).


Kurniawan menambahkan, kenyamanan pelanggan IndiHome menjadi prioritas utama. Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan pelayanan yang sempat terganggu.


“Tentunya Telkom tidak menginginkan terjadinya gangguan kabel bawah laut yang berdampak pada penurunan kualitas yang dirasakan pelanggan. Kami telah mengalihkan routing layanan ke jaringan lain dan saat ini fokus pada percepatan perbaikan kabel bawah laut JaSuKa. dan memberikan win-win solution bagi pelanggan,” ujar Kurniawan.


Telkom Indonesia sendiri akan memberikan beberapa jenis ganti rugi dari kerugian pelanggan IndiHome, seperti tagihan hingga polis bebas denda.


“Selain itu, terkait pembayaran tagihan IndiHome, Telkom akan menerapkan kebijakan bebas denda dan menunda batas waktu pembayaran hingga 25 September 2021,” ujarnya lagi.


Netizen minta ganti rugi

Sementara itu, tak sedikit warganet yang menanyakan ganti rugi yang akan didapatkan pelanggan Indihome akibat gangguan layanan internet kali ini.


Dari sekian banyak keluhan dan pertanyaan yang disampaikan oleh netizen, akun @indihomecare sempat memberikan sejumlah tanggapan. Salah satunya dengan membalas tweet dari akun @lavendrbangtan.


Akun resmi @indihomecare meminta maaf sekaligus memberikan penjelasan terkait ganti rugi dari gangguan Indihome.


"Hai sobat. Maaf atas ketidaknyamanannya. Tapi sekarang pemeliharaan jaringan sudah selesai, silakan coba lagi koneksi jaringannya," tulis @indihomecare dalam tweet-nya.


“Kemudian ganti rugi akan diberikan jika pemeliharaan jaringan terjadi lebih dari 3x24 jam,” lanjutnya.


Penyebab Gangguan Indihome

Sebelumnya, Telkom telah memastikan adanya gangguan untuk layanan fixed broadband (IndiHome) dan mobile broadband (Telkomsel).


Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan gangguan tersebut disebabkan adanya masalah pada sistem komunikasi kabel bawah laut Jasuka seksi Batam-Pontianak.


“Gangguan tersebut teridentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 km di lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut,” kata Pujo dalam keterangan resminya.


Pujo menambahkan, Telkom sedang melakukan pembenahan. Diperkirakan proses perbaikan kabel bawah laut yang terputus tersebut akan memakan waktu sekitar satu bulan.


Telkom akan segera melakukan penyambungan kabel bawah laut, yang didahului dengan berbagai persiapan, seperti persiapan cableship yang akan dioperasikan hingga titik gangguan untuk melakukan penyambungan, menyiapkan peralatan, dan perlengkapan yang diperlukan.


Peningkatan kapasitas jaringan dilakukan melalui pengaktifan jalur cadangan dan jalur alternatif, khususnya jalur komunikasi ke wilayah tertentu seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.


“Selain itu, kami juga menambah kapasitas link untuk beberapa destinasi yang masih menunjukkan okupansi tinggi,” jelas Pujo.

Related Posts

Posting Komentar