Ustadz Abdul Somad Sebut Makan Babi Tidak Selalu Haram, Ini Alasannya


 Ustadz Abdul Somad Sebut Makan Babi Tidak Selalu Haram, Ini Alasannya


Daging babi merupakan salah satu makanan yang diharamkan dalam Islam. Selain itu, daging anjing juga termasuk dalam kategori yang sama.


Larangan itu jelas tertulis dalam kitab suci Al-Qur'an. Namun menurut Ustadz Abdul Somad atau UAS, memakan makanan tersebut tidak selamanya haram alias bisa halal pada saat-saat tertentu.


UAS menyebutkan ada momen atau kondisi tertentu yang membuat daging babi halal saat dimakan.


“Babi itu haram, tapi makan babi tidak selamanya haram,” kata UAS saat menghadiri diskusi virtual dengan IDI


Banyak yang mengatakan, terutama dari kalangan non-Muslim, bahwa olahan daging babi merupakan hidangan lezat yang memiliki tekstur unik.


Ustadz berdarah Sumatera itu memastikan makan babi bisa halal saat darurat. Misalnya, terjebak di tengah hutan, tersesat, dan tidak menemukan makanan lain selain babi.


“Jadi saat masuk hutan, tidak ada makanan, tidak ada pisang, tidak ada umbi-umbian. Sedangkan (saat itu) pilihannya hanya babi atau mati," jelasnya.


Jadi, perlu dipahami, makan daging babi hanya diperbolehkan saat darurat. Sebab, daripada harus kehilangan nyawa karena tidak ada makanan lain, makan daging bagi diyakini menjadi pilihan terakhir yang bisa dipilih.


"Jadi saat itu (Muslim) tidak boleh memilih mati. Jadi, boleh saja makan babi karena (situasi) darurat," kata UAS.

Related Posts

Posting Komentar