Tegar Setiawan, Anak Penyandang Disabilitas Bermimpi Menjadi Tahfiz Al-Qur'an


 Tegar Setiawan, Anak Penyandang Disabilitas Bermimpi Menjadi Tahfiz Al-Qur'an


Seorang penyandang disabilitas, bocah enam tahun, Tegar Setiawan menginspirasi masyarakat untuk selalu bersyukur dan optimis dalam mencapai cita-citanya.

Bocah ini tinggal di Jalan Danau Tondano, Lingkungan IX, Desa Sumber Karya, Kabupaten Binjai Timur.

Meski tidak dikaruniai dua tangan yang utuh, Tegar diberkahi dengan anugerah lain yang dilebih-lebihkan, semangatnya yang kuat, dan daya ingatnya juga cukup kuat untuk menggapai impiannya menjadi seorang Tahfiz Al Quran.


Tegar juga seorang tokoh di lingkungan rumahnya. Ia dikenal sebagai anak yang ramah dan aktif, hingga video pembacaan ayat suci Alquran Tegar mulai beredar di media sosial, Selasa (19/3/2019).

Kemampuan Tegar dalam menghafal puluhan Surat Alquran langsung menyedot perhatian publik. Wartawan mulai bergantian mewawancarai bocah yang lahir dari rahim Devi Harisandi itu.

Saat mendatangi kediaman Tegar, dia sedang duduk di atas skateboard sambil mengayuh. Saat itu, Tegar ingin pergi ke warung kecil tempat ibunya berjualan bakso bakar.

Wajah polos Tegar mengundang simpati dan empati bagi yang melihatnya. Dengan sigap anak berwajah tampan itu mengayuh skateboard dan sampai di toko ibunya.


Devi Harisandi mengungkapkan, saat ini Tegar telah menghafal 40 surah dan sudah mengikuti sejumlah perlombaan menghafal Alquran. Tegar sudah beberapa kali menang dan sering diajak ke sekolah untuk kegiatan tahfiz Quran.

Devi mengaku tak bisa menahan rasa cemburu melihat kondisi dan nasib Tegar di masa depan. Apalagi, kondisi rumah tangga Devi dan suaminya tak bisa lagi berlanjut sehingga mereka menjadi single parent.


Tanpa bimbingan seorang ayah, Devi dengan tulus dan murah hati merawat Tegar seorang diri. Devi tidak bisa terus merasa sedih dan bingung setiap melihat kondisi Tegar.

Rasa duka tak membuat Devi putus asa akan masa depan Tegar. Saat Tegar berusia 4 tahun, ia mulai mengajari anaknya ayat-ayat Alquran, sehingga di luar dugaan lantunan ayat-ayat tersebut cepat terserap oleh Tegar.

“Saya sering ajari dia ayat-ayat Alquran. Dia cepat ingat. Melihat ketertarikannya menghafal Alquran, saya bingung. Mau sekolah kemana. Akhirnya Tegar bisa bersekolah di SLB IT Sahabat Al Quran, Jalan Dr. . Wahidin, Gang Pacet "ucapnya.


Kini Tegar berangkat sekolah pada siang hari pukul 13.30 WIB. Setiap hendak berangkat sekolah, Tegar hapal di rumah sambil menemani ibunya berjualan. Kondisi ini membuat Devi semangat. sangat ingin mencari nafkah untuk biaya pendidikan Tegar.

“Biaya sekolahnya Rp 400 ribu per bulan. Sekarang Tegar semakin bertambah dan semakin sulit untuk duduk di atas skateboard. Kami berharap ada bantuan semacam kursi roda agar Tegar bisa mempermudah aktivitasnya,” ucapnya.


“Saya bersyukur. Tegar punya kekurangan, tapi dibalik kekurangannya ada kelebihan. Semoga Tegar dikenal dunia,” ucap Devi dengan mata berkaca-kaca.

Sejumlah wartawan sempat meminta Tegar membaca ayat Alquran tanpa melihat bacaan Alquran. Seketika, Tegar membacakan beberapa huruf dengan lancar dan lancar.

“Saya memiliki harapan yang kuat untuk menjadi seorang hafiz Alquran. Biarlah kalian semua bangga,” ucapnya sambil tersenyum malu-malu.


Kabar Tegar, mengundang rasa ingin tahu dan empati warga. Pada hari yang sama, sejumlah pejabat lingkungan, kelurahan, Dinas Kesehatan hingga Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Binjai mengunjungi Tegar.

Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Setdako Binjai Sofyan Siregar bergerak cepat setelah mendengar informasi bahwa ada warga Kota Rambutan yang membutuhkan uluran tangan dari pemerintah kota. Ia mengatakan, rencananya besok Tegar akan dibawa ke Puskesmas di Binjai Timur untuk diperiksa kesehatannya.

“Besok Tegar akan kita bawa untuk pemeriksaan kesehatan. Dokter anak akan segera memeriksanya. Dinas Sosial nanti akan bantu dengan kursi roda,” kata Sofyan.

Related Posts

Posting Komentar