Intip Spesifikasi Tiga Kapal China Yang Membantu Mengangkat Bangkai KRI Nanggala-402


 Intip Spesifikasi Tiga Kapal China Yang Membantu Mengangkat Bangkai KRI Nanggala-402


Kementerian Pertahanan China (Kemenhan) mengirimkan tiga kapal Angkatan Laut (AL) miliknya ke Selat Lombok untuk membantu mengangkat bangkai kapal KRI Nanggala-402.

KRI Nanggala-402 ditemukan pada 25 April 2021 setelah menghilang selama beberapa hari.


Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Indonesia (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono membenarkan bahwa ketiga kapal Angkatan Laut China itu sudah tiba di Indonesia.


Kapal-kapal tersebut juga sudah memulai tahapan operasional pengangkatan KRI Nanggala-402 dari dasar laut.

"Kami sudah bekerja mendata dari dasar laut dengan kapal SKK Migas," kata Julius, Jumat (7/5/2021).


Spesifikasi kapal Angkatan Laut Cina

Julius mengatakan Kementerian Pertahanan China mengirimkan tiga kapal Angkatan Laut, yakni Tan Suo 2, Nantuo-195, dan Yongxungdao-863.


Kapal Tan Suo 2 dan Nantuo-195 memasuki perairan Indonesia pada 27 April 2021.

Sedangkan kapal Yongxungdao-863 memasuki perairan Indonesia pada 30 April 2021.


1. Tan Suo 2


Kapal Tan Suo 2 memiliki dimensi 87,2 x 18 x 7,4 M dan berat 6.832 ton. Kapal itu membawa 35 awak dan penumpang.


Tan Suo 2 membawa kapal selam Fendouzhe yang bisa menyelam hingga kedalaman 10.000 meter dan kapal selam Shenhai Yongshi yang bisa menyelam hingga kedalaman 4.500 meter.


2. Nantuo-195


Kapal Nantuo-195 memiliki mesin bertenaga 14.000 KW dengan dimensi 199 x 16 x 6,5 M dan berat 6.800 ton.


Kapal itu membawa 112 awak.


3. Yongxungdao-863


Yongxungdao-863 merupakan kapal penyelamat dengan dimensi 156 x 21 x 7,5 M dan berat 12.000 ton.


Kapal tersebut dilengkapi dengan kendaraan penyelamat kapal selam tipe 7103, sonar pemindai, dan delapan unit kapal penyelamat. Yongxungdao-863 juga memiliki helipad ganda dan hanggar, serta fasilitas medis mutakhir.


Kapal Yongxungdaro-863 membawa 125 awak.


Kementerian Pertahanan China mengonfirmasi untuk bergabung dalam operasi penyelamatan KRI Nanggala-402 setelah menyampaikan "belasungkawa yang dalam" kepada para korban.


"Kami ingin menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada para korban kapal selam Indonesia yang tenggelam, KRI Nanggala-402, dan menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga yang berduka," kata Kolonel Ren Guoqiang, juru bicara Kementerian Pertahanan China.


Kolonel Ren menambahkan bahwa atas permintaan pemerintah Indonesia, Tentara Pembebasan Rakyat telah mengirimkan kapal-kapal Angkatan Laut ke "perairan yang relevan di Selat Lombok" untuk membantu mengangkat kapal selam buatan Jerman berusia 44 tahun itu.


Kapal dari Australia, Singapura dan Malaysia

Bantuan ketiga kapal Angkatan Laut China itu diterjunkan setelah kapal-kapal dari Australia, Singapura, dan Malaysia meninggalkan perairan Indonesia usai ditemukannya lokasi KRI Nanggala-402.


Departemen Pertahanan Australia mengonfirmasi bahwa itu bukan lagi bagian dari upaya untuk mengangkat bangkai kapal.


"(Kapal Perang) HMAS Ballarat dibebaskan dari tugas pencarian pada 26 April setelah dikonfirmasi bahwa Indonesia telah menemukan keberadaan KRI Nanggala," kata juru bicara Departemen Pertahanan Australia kepada ABC.


Sementara HMAS Sirius sudah bebas dari tugas sebelum sampai di lokasi pencarian, jelasnya.


“Selama ini Australia belum diminta berkontribusi lebih jauh dalam mengangkat KRI Nanggala,” imbuhnya.

Related Posts

Posting Komentar