Innalillahi, Baru 5 Menit Ceramah Tarawih, Imam Masjid tiba-tiba jatuh dan meninggal, ini sosoknya


 Innalillahi, Baru 5 Menit Ceramah Tarawih, Imam Masjid tiba-tiba jatuh dan meninggal, ini sosoknya


Jodoh, rezeki dan kematian adalah takdir Allah SWT. Jika Allah SWT menghendaki maka apapun bisa segera terjadi.

Tidak peduli tua atau muda, sakit atau sehat, seseorang bisa dipanggil oleh Allah SWT kapan saja. Seperti yang dialami oleh seorang imam masjid yang satu ini.


Imam masjid di Palembang, bernama Hasbi Asshiddiqie, wafat saat ceramah. Padahal kondisinya masih baik-baik saja saat hendak ceramah. Namun, dia tiba-tiba pingsan dan meninggal, lima menit setelah memberikan ceramah.


Hasbi yang juga pensiunan dosen dan bendahara pimpinan wilayah Muhammadiyah ini sempat mendapat pertolongan pertama, namun nyawanya tidak terselamatkan.


Peristiwa itu terjadi di Masjid Darul Muttaqin, Desa Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (23/4/2021).


Hanya lima menit memberi tausiyah


Berdasarkan keterangan saksi mata yang juga jamaah masjid, Wahid Husein (50), Hasbi Asshiddiqie awalnya memberikan ceramah usai shalat tarawih berjamaah.


Pada kesempatan itu pada malam Jum'at bulan Ramadhan, beliau memberikan tausiyah tentang rizki antara sholat Isya dan Tarawih. Tapi baru lima menit berbicara di mimbar, tiba-tiba Hasbi pingsan. Kejadian mendadak ini membuat kaget jamaah masjid yang hadir dalam acara tersebut.


Diberikan nafas buatan, akhirnya meninggal


Saat melihat ayahnya jatuh di atas mimbar, putra almarhum langsung berusaha memberikan pertolongan.


“Yang lain juga kaget melihat itu, lalu putra almarhum yang berada di lokasi itu sempat memberikan penyelamatan nafas hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit,” kata Wahid.


Namun, saat tiba di rumah sakit, imam masjid dinyatakan meninggal. Diakui Wahid, almarhum selama ini adalah orang yang aktif dan mudah bergaul.


“Setahu kami, almarhum tidak memiliki riwayat penyakit yang serius. Memang dia rajin memberi ceramah di masjid,” ucapnya.


Selain aktif mengajar, almarhum juga dikenal sebagai Bendahara Pengurus Daerah (PW) Muhammadiyah Sumatera Selatan dan pensiunan dosen di Universitas Islam Negeri Raden Fatah dan Universitas Muhammad Palembang.


“Sekarang almarhum hanya aktif di Muhammadiyah, karena sudah pensiun sebagai dosen,” jelas Wahid.

Related Posts

Posting Komentar