Astagfirullah, hanya karena percaya takhayul, hingga tak ada yang mau mengantar jenazah bayi ini


 Astagfirullah, hanya karena percaya takhayul, hingga tak ada yang mau mengantar jenazah bayi ini


Hanya karena masih banyak yang terlalu percaya takhayul, tak seorang pun yang sudi membantu membawa pulang jenazah seorang bayi.

Kisah sedih ini dibagikan oleh pemilik akun Facebook Yunizam Yusop, saat dia diminta untuk mengantar seorang ibu bersama jenazah bayinya pulang dari Rumah Sakit di Sandakan, Sabah, Malaysia.

Pemuda berusia 33 tahun itu mengungkapkan rasa kecewa karena masih banyak warga masyarakat yang percaya bahwa membawa jenazah menggunakan kendaraan pribadi akan mendatangkan kesialan di kemudian hari.

"Saya merasa sedih sebenarnya melihat masih banyak yang percaya akan ditimpa sial atau kemalangan apabila kendaraan mereka digunakan untuk mengangkut jenazah bayi yang belum punya dosa," tulisnya dalam postingan yang viral.


Upaya untuk mendapatkan kendaraan sia-sia


Lebih akrab disapa Yunizam atau Abam Botak, lelaki ini berkata dia sudah tiga tahun menyediakan layanan mobil jenazah gratis di sekitar kawasan Sandakan.

Bercerita lanjut mengenai kejadian itu, Yunizam menambahkan temannya yang bekerja di bagian forensik mengatakan pihak rumah sakit sebelumnya telah mencoba menghubungi layanan taksi yang ada.

" Ahli waris juga mencoba untuk mendapatkan kendaraan umum. Namun upaya mereka gagal karena banyak yang enggan dan menolak membawa jenazah bayi tersebut sebab percaya akan ditimpa sial," katanya.


Jenazah orang dewasa mau diantar, kalau bayi tidak


Yunizam berkata ibu balita itu tinggal di perkampungan Setinggan dan berasal dari keluarga kurang mampu. Sehingga mereka tidak bisa membayar biaya mobil jenazah yang terbilang tinggi.

“Ini bukan kali pertama saya menemukan kondisi semacam ini. Mobil pribadi atau kendaraan umum enggan membawa jenazah bayi untuk dikebumikan.

“Kalau jenazah orang dewasa yang sudah ditaruh peti, mereka baru mau ambil. Tapi kalau masih bayi yang hanya digendong begini mereka tidak mau,” katanya.


Bayi itu baru dilahirkan, ayahnya belum tahu kabar kematiannya


Menurut Yunizam, bayi tersebut baru saja dilahirkan dan berita kematiannya belum sempat lagi diberitahukan kepada ayahnya yang merupakan seorang pekerja ladang kelapa sawit di Batu Sapi.

Ibu dari bayi malang itu hanya mampu mengalirkan air mata dan menatap jasad anaknya sepanjang perjalanan pulang ke rumah saat diantar mobil jenazah yang disediakan Yunizam secara gratis.

Yunizam berkata dia sempat mengulurkan sedikit bantuan uang kepada wanita tersebut untuk pengurusan jenazah yang akan dilakukan oleh keluarga mereka sendiri. Yunizam hanya berharap bayi tersebut dapat menolong kedua orangtuanya di akhirat kelak.


Pernah membawa jenazah pakai mobil pribadi


Yunizam mengatakan dia juga pernah membawa jenazah menggunakan kendaraan pribadinya, dan ternyata tak ada hal aneh yang terjadi atas dirinya hingga saat ini.

Ini menunjukkan betapa parahnya akidah manusia yang percaya kemalangan bakal menimpa mereka jika membawa jenazah menggunakan kendaraan pribadi.

“Janganlah kita memilih kepada siapa kita mau lakukan kebaikan. Karena kita sendiri tidak tahu kebaikan yang mana yang akan dinilai Tuhan.

“Bagi saya, kalau sehari kita tidak melakukan kebaikan dalam kehidupan, itu adalah perkara yang sangat rugi,” pungkas pemuda dari Sandakan itu.

Related Posts

Posting Komentar