Viral Percakapan Ibu dan Anak Yang Terpisah Saat Erupsi Semeru Menerjang Jembatan Perak

Posting Komentar


 Viral Percakapan Ibu dan Anak Yang Terpisah Saat Erupsi Semeru Menerjang Jembatan Perak


Sebuah video yang memperlihatkan detik-detik perpisahan keluarga saat erupsi Gunung Semeru, Sabtu (12/4/2021) lalu, viral di media sosial.


Video tersebut pertama kali dibagikan oleh akun TikTok @triomartaromadoni.


Detik-detik saya dan keluarga hampir terpisah dari bencana erupsi Semeru, tulis caption dalam video tersebut.


Dalam video tersebut, terlihat seorang pria sedang melakukan video call dengan seseorang yang diketahui adalah saudaranya. Pria itu tampak mengenakan helm dan wajahnya tertutup abu vulkanik.


Sementara itu, layar lainnya menunjukkan kondisi Jembatan Perak di area Zero Picket yang sudah jebol. Layar juga menunjukkan seorang pria dan seorang wanita berdiri di dekat jembatan.


Diketahui, ayah, saudara laki-laki dan keluarga pria ini terjebak di jembatan tersebut. Pria yang diduga adiknya itu juga memerintahkan adiknya untuk segera turun karena khawatir akan terjadi letusan lagi. Situasi tampak panik.


"ndang mudun mas, ati-ati kuatir teko meneh susulan (Buruan turun mas, hati-hati, khawatir datang lagi (erupsi) susulan," ujar sang adik.


Sang ibu yang diketahui sedang bersama adiknya terdengar panik dan menyuruh anaknya turun bersama ayahnya.


"muduno nak, muduno le, alon-alon mlaku ae, muduno nak iki cek mlumpuk kene, ambe bapakmu jak en mudun mlaku. Jak en mudun mlaku (turun nak, turun, jalan pelan-pelan. Turun biar kumpul di sini, sama ayahmu juga ajak turun. Diajak turun jalan kaki)," ujar si ibu dengan nada panik.


"iyo," saut sang kakak.


Si adik kemudian mengatakan jika mereka beruntung bisa selamat. Dia juga menyampaikan kondisi sekitar.


"untung slamet, tapi wit-wit ndek kene rubuh kabeh gede-gede (beruntung selamat, tapi pohon-pohon disini roboh semua besar-besar)," ujarnya.


"muduno mlaku, kene kepikiran kabeh, mlaku. mlakuo alon-alon wes tinggalen. mlakuo wes alon-alon (turun jalan kaki, di sini kepikiran semua, jalan kaki. Jalan kaki pelan-pelan, sudah tinggalin. Jalan kaki pelan-pelan)," ujar si ibu lagi dengan nada panik.


"kuatir onok susulan (khawatir ada susulan)," imbuh sang adik.


"muduno nak muduno (turun nak turun)," ujar si ibu.


Sambungan panggilan video terputus. Hal ini membuat sang kakak semakin panik.


"Halo Mas, ayo Mas, Muduno khawatir ikutan. Mas, Mas, Mas," teriak sang adik.



"muduno alon-alon nak, muduno, ambe bapakmu barang jak en (turun pelan-pelan nak, turun, sama ayahmu diajak sekalian)," kata si ibu.


Sang adik pun melakukan video call dengan sang kakak yang diketahui bernama Sugeng. Dari raut wajahnya, dia terlihat panik karena telepon tidak diangkat oleh kakaknya.


"Kenapa tidak diangkat?" katanya dengan nada lemah.


Tak lama kemudian, video call itu akhirnya diangkat oleh kakaknya. Namun, bicaranya tidak terlalu jelas.


Sang adik juga mengingatkannya untuk tidak membawa sepeda motor.


"ojok gowo motor, rubuh kabeh wit-wit e (jangan bawa motor, roboh semua pohonnya)," ujarnya.


Wajah kakaknya akhirnya muncul di layar dan tampak bingung. Hingga saat ini, belum diketahui seperti apa kondisi keluarga tersebut.

Related Posts

Posting Komentar