Saksi Mendengar Ledakan, Pesawat Rimbun Air Sempat Berputar-putar dan Gagal Mendarat Karena Kabut

Posting Komentar


 Saksi Mendengar Ledakan, Pesawat Rimbun Air Sempat Berputar-putar dan Gagal Mendarat Karena Kabut


Pesawat Rimbun Air PK-OTW diduga jatuh karena cuaca buruk. Sebelum jatuh, pesawat kargo bermuatan bahan bangunan itu berputar-putar di perbatasan Bandara Bilorai.


Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Arm Reza Nur Patria mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, terdengar ledakan.


"Pesawat itu sebelumnya berputar-putar di perbatasan Bandara Bilorai dan gagal mendarat karena cuaca berkabut, kemudian terdengar suara yang diduga ledakan," kata Reza kepada wartawan, Rabu (15/9/2021).


Kini, kata Reza, Basarnas bersama TNI dan Polri berupaya mengevakuasi korban dan bangkai pesawat.


“Saat ini sedang direncanakan rencana evakuasi oleh Basarnas dengan dibantu personel TNI-Polri di lokasi jatuhnya pesawat tersebut,” ujarnya.


Kokpit Pesawat Hancur


Pesawat Rimbun Air PK-OTW ditemukan di tengah pegunungan. Kondisi kokpit alias Flight Deck dikabarkan rusak parah akibat kecelakaan tersebut.


Demikian disampaikan Wakil Komandan Batalyon Infanteri Mekanik 521/DY Mayor Edi Dipramono. Ia mengatakan, kondisi pesawat hanya tinggal bagian tengah hingga ekor.


"Yang masih utuh bagian tengah hingga ekor, kokpit tidak terlihat," kata Edi kepada wartawan, Rabu (15/9/2021).


Edi mengatakan, pesawat kargo itu ditemukan pada posisi 3,5 KM dari Bandara Bilorai, Sugapa, Intan Jaya, Papua.


"Ditemukan 3,5 KM dari Bandara Bilorai, Sugapa. Di tengah hutan, di atas gunung," jelasnya.


Kehilangan kontak


Pesawat Rimbun Air PK-OTW sebelumnya dilaporkan hilang kontak saat terbang dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Intan Jaya, Rabu (15/9/2021). Ada total tiga anggota awak di pesawat kargo.


Pesawat tersebut dikendalikan oleh seorang pilot bernama Hj Mirza, co-pilot Fajar dan seorang teknisi bernama Iswahyudi. Mereka berangkat ke Kabupaten Intan Jaya dengan membawa material bangunan.


"Pukul 06.40 WIB, pesawat lepas landas dari Kabupaten Nabire menuju Kabupaten Intan Jaya membawa kargo (bahan bangunan)," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam keterangan tertulis, Rabu (15/9/2021).


Airnav Sugapa masih melakukan komunikasi terakhir dengan pilot pada pukul 07.30 WIB, sebelum akhirnya hilang kontak.


"Saat ini, Kantor Otoritas Bandara Wilayah X Merauke sedang berkoordinasi dengan tim aparat keamanan dan Basarnas dalam melakukan pencarian kontak hilang pesawat tersebut," katanya.

Related Posts

Posting Komentar