Kisah Bocah Ditemukan Bersama Jenazah Neneknya di Kelapa Gading, 4 Hari Terkurung di Rumah

Posting Komentar


 Kisah Bocah Ditemukan Bersama Jenazah Neneknya di Kelapa Gading, 4 Hari Terkurung di Rumah


Warga di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dihebohkan dengan ditemukannya jasad wanita lanjut usia berinisial OJT (64).


Jenazah OTJ ditemukan bersama cucunya yang berusia tiga tahun pada Kamis (30/9/2021) di kediaman mereka.


Kisahnya sebagai berikut:


1. Korban tidak keluar rumah selama 4 hari


Kapolsek Kelapa Gading, AKP Rio Mikael Tobing mengatakan, kasus ini berawal dari laporan tetangga yang mencium bau tak sedap di sekitar lokasi.


Polisi langsung datang ke lokasi dan menemukan korban sudah meninggal.


"Kondisi rumah dalam keadaan terkunci. Saat kami telepon namun tidak ada respon, maka kami mendobraknya. Saat kami masuk, kami menemukan pemilik rumah sudah meninggal," kata Rio saat ditemui di lokasi.


Menurut Rio, korban sudah empat hari tidak keluar rumah. Para tetangga menjadi curiga dan melaporkannya ke RW setempat.


"Karena korban tidak keluar rumah selama beberapa hari. Korban bertemu tetangganya sekitar empat hari lalu," katanya.


2. Bocah laki-laki ditemukan dalam kondisi memprihatinkan


Rio mengatakan, korban ditemukan terbaring di tempat tidur bersama cucunya.


Saat itu, anak laki-laki berinisial J itu dalam kondisi mengenaskan dan tidak berpakaian.


"Ya, kondisi cucunya saat kami temukan telanjang, tampak kotor, tidak dirawat dengan baik dan kami sudah mengevakuasinya ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan," kata Rio.


Korban hanya tinggal bersama cucunya di rumah tersebut.


Rio menambahkan, korban diduga meninggal karena TBC. Jenazah korban kemudian dibawa ke RSCM untuk dilakukan pemeriksaan.


3. Saksi curiga dan mencium bau tidak sedap


Ketua RT 006 Tika mengatakan, awalnya curiga karena mencium bau busuk dan melihat tong sampah kosong.


Rumah Tika persis bersebelahan dengan rumah korban.


"Saya mencium bau busuk, dan saya curiga tempat sampah itu kosong, biasanya dia sering memesan makanan menggunakan ojek online. Tapi ini tidak ada, biasanya ada di pagi hari," kata Tika.


Tika mengaku terakhir kali mengobrol dengan korban pada Minggu (26/9/2021).


Ia sempat mendengar tangisan anak di dalam rumah pada Selasa (28/9/2021).


"Dia mendengar tangisan, sekitar jam 11, setelah itu tidak lagi," katanya.


Kecurigaan Tika bertambah saat petugas hendak memberikan uang pensiun ke rumah korban, namun tidak ada yang merespon.


Tika segera melaporkan hal tersebut ke RW setempat dan meminta petugas keamanan untuk mengecek ke dalam rumah.


4. Kondisi J stabil saat dibawa ke puskesmas


Kepala Puskesmas Kelapa Gading Diah Anggraini mengatakan, kondisi J cukup stabil saat dievakuasi ke Puskesmas.


"Saat ini kondisinya baik, stabil, mau makan, mau minum. Baru ketemu hari ini, hasil pemeriksaan dari Puskesmas dalam keadaan baik," kata Diah di Puskesmas Kelapa Gading, Kamis sore.


Diah mengatakan, pihaknya kemudian melakukan observasi terhadap J.


"Saat kami datang, kami periksa tanda-tanda vitalnya baik, tidak ada dehidrasi, kami masih melakukan observasi. Yang pasti sudah dibersihkan, sudah ditangani, kami observasi lagi, tapi saat ini kondisinya baik-baik saja," katanya.


Diah mengaku belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena J belum bisa berkomunikasi dengan baik mengingat usianya yang masih muda.


Selanjutnya keluarga berencana menjemput J di Puskesmas.


5. J dijemput oleh keluarga


J kemudian dijemput bibinya, Flora, di Puskesmas Kelapa Gading, Kamis (29/9/2021) sekitar pukul 19.30 WIB.


“Sebagai perwakilan keluarga, saya sangat bersyukur bisa menyelesaikan situasi ini dengan sangat baik,” ujar Flora.


"Saya berencana untuk merawat sendiri di rumah saya di daerah Pamulang," lanjutnya.


Flora mengatakan bahwa J telah tinggal bersama neneknya sejak lahir. Ibu J baru saja meninggal Agustus lalu.


"Dia sudah bersama neneknya sejak kecil. Orang tua anak ini tidak ada, jadi saya harus merawatnya," kata Flora.

Related Posts

Posting Komentar