Benarkah Rumah Tangga Tidak Akan Bahagia Jika Orang Tua Terlalu Ikut Campur??

Posting Komentar


 Benarkah Rumah Tangga Tidak Akan Bahagia Jika Orang Tua Terlalu Ikut Campur??


Setiap pernikahan memiliki cerita sendiri dan selalu memiliki sesuatu yang berbeda untuk setiap orang.


Ada yang memiliki suami yang kasar, ada yang memiliki mertua yang jahat dan bahkan ada yang memiliki mertua yang suka mencampuri urusan rumah tangganya.


seperti kisah wanita yang orang tuanya suka mencampuri urusan rumah tangganya. Menikah selama 1 tahun 10 bulan namun belum dikaruniai anak.


Pernikahan bukan hanya menyatukan dua insan, tetapi menyatukan dua keluarga, tentunya bukan hal yang mudah.


Apalagi jika dia adalah anak tunggal sehingga orang tuanya selalu berperan dalam banyak hal, termasuk dalam rumah tangganya, meskipun dia sudah menikah. Padahal, jika seorang wanita sudah menikah, pengambil keputusan adalah suaminya, sedangkan dia justru ayahnya.


Ketika anaknya menasehati orang tuanya untuk tidak mengatur kehidupan anaknya karena dia sudah menikah, orang tuanya marah dan mengatakan bahwa dia adalah anak yang durhaka.


Tentu sebagai anak sekaligus istri merasa bingung, usia pernikahannya sudah 1 tahun sepuluh bulan tapi orang tualah yang mengambil peran.


Tentu saja suaminya terlihat sedih, begitu anak mengabaikan keputusan orang tuanya malah dia sedih dan sakit. Oleh karena itu sebagai anak dan istri merasa bingung untuk mencari solusi.


Sedangkan sebagai seorang istri harus taat kepada suaminya, karena setelah menikah kewajiban istri yang semula taat kepada orang tuanya beralih kepada suaminya, namun bukan berarti sebagai seorang anak akan berhenti mengabdi kepada orang tuanya.


Singkat cerita, pada zaman Nabi Muhammad SAW dikisahkan ada seorang istri yang dilarang suaminya keluar rumah sampai suaminya pulang.


Kemudian tiba-tiba saudaranya datang menemuinya dan mengatakan bahwa orang tuanya meninggal.


Saudara laki-laki itu mengambil saudara perempuannya tetapi dia mengatakan bahwa dia dilarang meninggalkan rumah oleh suaminya sampai suaminya pulang.


Sang kakak marah dan meninggalkan adiknya. Akan tetapi, karena anak itu taat kepada suaminya, maka orang tua dari anak itu masuk surga karena telah menaati suaminya. Dia juga mengatakan bahwa dia ingin menjadi istri yang taat kepada suaminya.


Namun ia tidak tahu harus berbuat apa dengan sikap orang tuanya yang selalu ikut campur dalam keluarganya.


Ia hanya bisa berdoa kepada Allah agar Allah memberikan hidayah kepadanya dan orang tuanya membuka hati agar tidak lagi mencampuri urusan rumah tangga anaknya.

Related Posts

Posting Komentar