Masya Allah, Inilah Sosok Sahar Nakayama, Remaja Pertama Yang Jadi Hafidz Al-Qur'an di Jepang


 Masya Allah, Inilah Sosok Sahar Nakayama, Remaja Pertama Yang Jadi Hafidz Al-Qur'an di Jepang


Sahar Nakayama saat berusia 13 tahun telah berhasil menghafal Alquran 30 juz. Remaja Jepang ini dinobatkan sebagai hafidz muda pertama di Jepang.


Sahar sendiri memiliki keinginan untuk menjadi Hafizah di usia 5 tahun. Saat itu ia termotivasi berkat temannya yang ingin menjadi hafidz Alquran dan ia juga ingin melakukan hal yang sama. Sejak itu, Sahar akhirnya belajar huruf Arab dan setahun kemudian ia mulai menghafal Alquran saat berusia enam tahun.


Impian yang dia inginkan sejak dia masih kecil tercapai di usia yang sangat muda. Hal tersebut tidak lepas dari dukungan dan bimbingan guru pengajarnya, Niezz Muhammad yang berasal dari Pakistan.


Lahir dan besar dalam lingkungan keluarga muslim di negara yang berteknologi super maju, Sahar tidak surut bercita-cita menjadi Hafizah dan menjadi dai di Negeri Sakura suatu saat nanti. Ayah Sahar adalah seorang Muslim dari Pakistan dan ibunya adalah orang Jepang asli yang telah memeluk Islam.


Sahar mengatakan, saat itu tahun 2015 ia baru hafal 26 Juz. Kemudian sang guru memotivasi dirinya untuk menyelesaikan hafalan Alquran di bulan Ramadhan tahun itu.


“Dulu saya ke masjid untuk belajar dan menghafal Alquran. Awalnya hafal setengah halaman sehari dan setelah berhasil menghafal setengah Alquran, kemudian saya hafal satu halaman per hari. Saya membaca apa yang sudah saya hafal di depan guru saya. , ”Kata Sahar.


Menurutnya, surat terakhir yang dihafalnya adalah Al-Baqarah. Saat itu gurunya menginginkan sahar menjadi hafizah di bulan ramadhan, sehingga bulan itu sahar diminta menghafal dua halaman perhari.


"Saya menghabiskan tujuh tahun menghafal seluruh Alquran," kata Sahar. Ia juga memiliki keinginan untuk mengajarkan Alquran kepada orang lain.


Anak pertama dari empat bersaudara, kini telah dewasa. Remaja berusia 18 tahun dari Tokyo saat ini sedang belajar di kelas tiga sekolah menengah atas di sekolah umum Jepang. Mimpinya untuk mempelajari Islam lebih dalam masih terpatri di benaknya. Dia memiliki impian untuk belajar bahasa Arab.


“Saya tidak hanya ingin menghafal Alquran, saya juga ingin belajar bahasa Arab, belajar Islam di sana lalu kembali ke Jepang. Kemudian ajarkan Alquran dan Islam kepada generasi kedua umat Islam yang lahir dan besar di Jepang seperti saya, ”ujarnya.

Related Posts

Posting Komentar