Diduga mengalami depresi, seorang wanita menabrakkan diri saat sebuah kereta lewat


 Diduga mengalami depresi, seorang wanita menabrakkan diri saat sebuah kereta lewat


Petugas mengevakuasi jenazah korban bunuh diri di rel kereta di Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jumat (9/4/2021).


Diduga karena depresi, Siti Ulifah (41) warga Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto menabrak kereta api yang melintas di KM 64.200 SD 80 + 400, tepatnya di Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan. Jumat (9 / 4/2021).


Jenazah korban ditemukan remuk hingga jarak 300 meter dari lokasi awal kasus dugaan bunuh diri.


Kakak ipar korban, Mukminin (50) membenarkan kabar korban depresi dan sempat memeriksakan diri ke dokter saraf. Namun, menurut dia, kondisi korban sudah membaik, sekitar sebulan lalu.


“Satu bulan lebih baik, sudah sembuh. Dia ibu rumah tangga, punya dua anak. Satu pekerjaan di pabrik sandal biasanya dibawa pulang dan dia bantu. Tapi pandemi ini belum membawa pulang kerja jadi mungkin tidak ada yang bisa dikerjakan. , ”Ujarnya, Jumat (9/4/2021).


Mukminin menjelaskan, setiap hari korban tinggal bersama anak keduanya yang masih bersekolah di SMK. Namun, pihak keluarga sempat mencurigai niat bunuh diri dua pekan lalu. Tepatnya saat ditemukan korban sedang memegang tali tampar.


“Anaknya yang pertama tahu bawa tali tampar, tidak tahu harus berbuat apa. Keluarganya curiga, dicegah. Diminta kesini, keluarga curiga akan bunuh diri. Kondisi ini kembali lagi, mungkin karena tidak ada aktivitas, biasanya bahan sepatu sedang dikerjakan. Sekarang tidak ada hari libur karena korona, ”ujarnya.


Sementara itu, Kapolsek Trowulan, Kompol Subiyanto mengatakan, korban diduga bunuh diri dengan menabrak kereta yang melintas.


“Ya, kami menemukan jenazah korban di perlintasan rel, diduga korban bunuh diri karena depresi. Kami akan lakukan identifikasi lebih lanjut,” ucapnya.

Related Posts

Posting Komentar