8 Tips Ampuh Mengatasi Bau Mulut Yang Sering Terjadi Saat Puasa


 8 Tips Ampuh Mengatasi Bau Mulut Yang Sering Terjadi Saat Puasa


Bau mulut, yang juga dikenal dengan halitosis, sering terjadi saat berpuasa.


Tentu saja kondisi ini bisa mengganggu bahkan merusak kepercayaan diri seseorang. Apalagi saat puasa kita tidak bisa minum atau makan sesuatu untuk menghilangkan bau mulut.


Tapi, sebenarnya dari mana datangnya bau mulut saat puasa?


Dokter Gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri, drg. Sartari Entin Yuletnawati, M.D.Sc., menjelaskan bahwa bau mulut yang terjadi saat orang berpuasa merupakan proses normal atau fisiologis.


Hal ini terjadi karena ketika perut kosong, asam lambung meningkat, dan menguap keluar melalui rongga mulut sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.


Bau mulut sendiri diistilahkan sebagai suatu kondisi ketika seseorang memiliki bau nafas yang tidak sedap akibat fermentasi anaerobik (tidak membutuhkan udara) partikel makanan.


Proses fermentasi anaerobik dilakukan oleh bakteri gram negatif, seperti Streptococcus mutans, staphylococcus, pseudomonas, dan E.coli di dalam mulut yang menghasilkan senyawa sulfur, seperti hidrogen sulfida, metil merkaptan, hingga dimetil sulfida.


Bau mulut juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti:


- Kebersihan mulut yang buruk

- Kondisi kesehatan yang menurun

-Gaya hidup yang buruk, seperti merokok dan minum alkohol


drg. Sartari mengatakan, umumnya bau mulut bisa disebabkan oleh faktor fisiologis dan patologis. Kedua faktor tersebut dapat menyebabkan bau mulut yang berasal dari mulut atau dari organ dalam.


Bau mulut yang disebabkan oleh faktor fisiologis akan terus dirasakan jika faktor penyebabnya tidak dihilangkan.


Ketika orang berpuasa, terutama pada siang hari dengan perut kosong, berkurangnya sekresi saliva dan peningkatan kadar asam lambung menyebabkan uap asam lambung mengalir ke rongga mulut sehingga menyebabkan bau mulut.


Dengan demikian, drg. Sartari mengatakan, bau mulut orang yang berpuasa akan hilang ketika orang tersebut mengkonsumsi makanan dan minuman pada saat berbuka puasa.


Tips mengatasi bau mulut saat puasa

drg. Sartari menyampaikan, masalah bau mulut yang terjadi saat puasa secara umum dapat diatasi dengan menerapkan tips menjaga kesehatan gigi dan mulut.


Ditegaskannya, menjaga kesehatan gigi dan mulut selama bulan puasa Ramadhan sama dengan bulan-bulan lainnya, hanya saja waktu menggosok gigi yang diubah yaitu menyikat gigi setelah makan sahur dan setelah berbuka puasa atau sebelum tidur malam. direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


Berikut beberapa tips menjaga kesehatan gigi dan mulut selama puasa Ramadhan:


1. Rutin dalam menggosok gigi


Waktu yang tepat untuk menyikat gigi saat puasa adalah setelah makan sahur dan sebelum tidur malam, sehingga dapat menjaga kesehatan mulut dan gigi saat berpuasa.


Sikat gigi merupakan cara yang efektif untuk mengatasi bau mulut atau menjaga kebersihan mulut karena bermanfaat untuk:


- Menghilangkan plak

- Mencegah sariawan

- Dapat menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan masalah bau mulut


2. Bersihkan lidah


Membersihkan lidah merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Hal ini dikarenakan lidah sebagai tempat berkumpulnya bakteri.


Jika Anda menyikat gigi tanpa membersihkan lidah, bakteri pada gigi Anda dapat berpindah ke lidah Anda.


3. Menggunakan obat kumur non-alkohol


Selama bulan puasa, dalam menjaga kesehatan mulut diperbolehkan menggunakan obat kumur non alkohol sebagai penyegar mulut.


Tapi, drg. Sartari mengatakan penggunaan obat kumur tidak wajib.


Obat kumur ini dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang berkembang di dalam mulut, sehingga dapat menimbulkan plak hitam pada gigi dan karang gigi pada gigi, jelasnya dalam wawancara, Sabtu (25/4/2020).


4. Makan makanan sehat


Selama puasa Ramadhan, konsumsi makanan sehat sangat dibutuhkan.


Proses pemilihan bahan makanan, cara pengolahan, dan penyajian makanan harus dilakukan secara higienis.


Pemilihan menu makanan ini harus ada takarannya, agar Anda tidak makan terlalu banyak.


drg. Sartari mengingatkan, jika seseorang makan terlalu banyak akan mengakibatkan rasa kenyang dan karang gigi menumpuk.


5. Sering berkumur


Dengan berkumur, seseorang akan membantu dalam membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di gigi dan membersihkan bau mulut, sehingga kotoran dan bakteri bisa hilang.


Sering berkumur selama bulan Ramadhan akan sangat membantu dalam mengatasi masalah bau mulut karena kondisi gigi dan mulut yang bersih akan menghadirkan suasana nyaman saat berpuasa.


6. Jangan sampai dehidrasi


drg. Sartari menambahkan, selama puasa Ramadhan, jangan sampai ada yang dehidrasi.


Menurutnya, hal itu juga akan mengganggu suasana rongga mulut.


Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan 8 gelas atau 2 liter air dalam sehari juga sangat dianjurkan bagi siapa saja yang sedang berpuasa.


7. Hindari merokok


Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, perlu juga menghindari rokok karena rokok dapat menjadi masalah pada kesehatan gigi dan mulut.


Selain itu, merokok juga menyebabkan noda pada gigi dan memicu kanker mulut.


8. Konsultasi dengan dokter gigi


Konsultasi dengan dokter gigi sangat penting dilakukan agar kebersihan gigi dan mulut tetap terjaga.


“Dokter gigi akan memberikan saran tentang cara merawat gigi dan mulut yang benar, seperti menginstruksikan untuk menghindari obat kumur yang mengandung alkohol karena akan mengeringkan area rongga mulut,” jelas drg. Sartari.


Saat melakukan konsultasi, dokter gigi juga dapat sekaligus memastikan keberadaan karang gigi dan gigi berlubang pada diri seseorang.


Menurutnya, gigi berlubang dan karang gigi yang menumpuk merupakan hal lain yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan gigi dan mulut saat berpuasa.


Gigi berlubang dan karang gigi dapat menyebabkan bau mulut karena banyak terdapat bakteri. Karang gigi perlu dibersihkan setiap 6 bulan sekali.

Related Posts

Posting Komentar