Kisah Istri Meninggal Usai Melahirkan, Impian Merayakan Ulang Tahun Pernikahan Harus Pupus

Posting Komentar


 Kisah Istri Meninggal Usai Melahirkan, Impian Merayakan Ulang Tahun Pernikahan Harus Pupus


Kini, sang suami hanya bisa merayakannya bersama putrinya yang berusia 8 bulan.

Tanggal 8 September 2020 seharusnya menjadi hari jadi ke-2 pernikahan pasangan Malaysia, Mohd Izrul Mat Taib dan Norehan Zainal. Pada tanggal tersebut, Mohd Izrul seharusnya menyambut momen bermakna bersama Norehan dan tanda ikatan cinta yang bermakna, yakni putri mereka, Annur Ayesha.


Tapi takdir Tuhan berkata lain. Norehan menghembuskan nafas terakhirnya pada 14 Januari lalu. Norehan meninggal 40 hari setelah melahirkan Aisyah.

Hari Pernikahan Dirayakan di Makam Istri

Dan pada 8 September, Mohd Izrul membawa putrinya berziarah ke makam Norehan untuk mengungkapkan kerinduannya yang mendalam.


"Hari ini (8 September) ulang tahun pernikahan kita yang kedua tahun. Sedih tidak bisa menyambutnya bersamamu.


“Tahun lalu kita sambut seperti biasa. Tadi kamu bilang enggak apa-apa, tahun depan (2020) kita sambut sedikit karena sudah punya anak.


“Tapi tahun ini kita sambut di sini, hanya sifat kita yang berbeda. Kadang hati ini senang, tapi kadang tidak… aku sangat mencintaimu.

"Aku sudah lama ingin bertemu denganmu, tapi baru hari ini ada waktu untuk mengambil cuti dan membawa Aisyah menemuimu karena hari ini adalah hari jadi pernikahan kita," tulis Mohd Izrul di Facebook.


Dalam postingan tersebut, Mohd Izrul juga mengunggah beberapa foto bersama Aisyah saat mengunjungi makam istrinya di hari jadi pernikahan mereka.


Mohd Izrul kemudian menceritakan bagaimana istrinya meninggal 40 hari setelah melahirkan putri tunggal mereka. Mohd Izrul menuturkan, mendiang istrinya meninggal dunia akibat menderita penggumpalan darah di jantungnya.


"Istri melahirkan anak kami secara normal tetapi prematur pada minggu ke-34. Dia berpantang seperti biasa. Tapi dua minggu sebelum dia meninggal, dia berdarah tapi tidak serius.

“Tanggal 13 Januari dia demam. Sebelum itu, dia mengirim pesan meminta saya pulang kerja lebih awal. Saya bertanya apakah dia sakit, dia bilang merindukannya.

Enggan tidur, khawatir tidak bangun lagi.


Begitu saya sampai di rumah pukul 5.30 malam, saya mendengar ibu saya menangis sambil memberi tahu istri saya bahwa dia tidak sadarkan diri,” cerita ayah muda berusia 30 tahun itu.

Pria asal Felda Keratong, Pahang ini mengatakan, saat berada di rumah sakit, dokter mengatakan bahwa kondisi Norehan 50-50, dan perlu dibawa ke Rumah Sakit Kuantan untuk tindakan lebih lanjut.


"Saat itu dia masih sadar dan mendengar apa yang dokter katakan. Lalu dia bertanya 'Saya tidak punya harapan hidup?'. Dia juga ingin melihat Aisyah dan meminta keluarganya untuk menunggunya di Rumah Sakit Kuantan," kata Mohd Izrul.


Mohd Izrul meminta istrinya untuk istirahat dan tidur serta tidak terlalu banyak berpikir karena tekanan darahnya terlalu tinggi. Tapi Norehan menolak untuk tidur, khawatir dia tidak akan bangun lagi.


“Saya sedih, saya ingin menangis tetapi saya menahannya. Saya keluar sebentar, menyuruh keluarga dan teman-teman untuk mendoakannya. Sebelum dokter memberikan obat tidur untuk membawanya ke Rumah Sakit Kuantan, dia dan saya sempat untuk berbicara.

Percakapan Terakhir


"Saya bilang saya minta maaf atas semua kesalahan saya, membenarkan semua makan dan minum yang dia buat. Akhirnya dia mengembuskan napas terakhirnya pada jam 1 siang ketika dia tiba di Rumah Sakit Kuantan.

 Itu percakapan terakhir kami.. Keinginan untuk melihat Aisyah untuk terakhir kalinya juga tidak menjadi kenyataan, "kata Mohd Izrul.


Meski sudah hampir sembilan bulan sejak kepergian Norehan, Mohd Izrul mengatakan semuanya seolah baru saja terjadi. Bayangan istrinya masih membayang di pelupuk mata.


“Kalau duduk sendiri, perasaan rindu pada almarhum langsung muncul. Apalagi makamnya jauh di Felda Jengka 19, sedangkan saya tinggal di Keratong bersama orang tua.

“Makanya saya mengambil cuti untuk mengunjungi makamnya di hari jadi pernikahan kami dengan Aisyah.


Atasi sedikit rasa rindu ini," pungkas Mohd Izrul.


Yang kuat, Saudara Mohd Izul, tetap sehat untuk ayah dan anak!

Related Posts

Posting Komentar